Wali Kota Medan Temukan Obat Kadaluarsa di Sekolah, Bobby Nasution: Berbahaya Bagi Kesehatan Anak J
18 Februari 2022 - 09:39:51 WIB | Dibaca: 2980x
Medan (SIOGE) - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengadakan kunjungannya ke Sekolah Selain itu menemukan adanya pungutan liar (pungli) bagi sejumlah orang tua murid yang mendapatkan bantuan di SD Negeri 060898 di Jalan Katamso Gang Balai Desa Kecamatan Medan Maimun, juga mendapati salah satu obat yang berada di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sudah kadaluarsa karena telah melewati tanggal expired sehingga berbahaya bagi kesehatan anak-anak jika dikonsumsi.
Temuan ini diperoleh Bobby Nasution saat mengecek fasilitas yang dimiliki SD Negeri 060898 untuk mendukung proses belajar, terutama di tengah pandemi Covid-19. Bobby memeriksa ruang UKS serta kondisi toilet didampingi Kadis Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra dan Kadis Kesehatan Taufik Ririansyah.
Ketika berada di ruang UKS, Bobby Nasution mengecek perlengkapan obat-obatan. Di saat itu menemukan salah satu obat yang ada sudah melebihi batas kadaluarsa. Ketika dipertanyakan, kepala sekolah menyangkal dan bersikukuh mengatakan obat tersebut baru.
Wali Kota bertanya kondisi obat itu sudah daluarsa,katanya.
“Kalau obat ini baru tidak mungkin sudah kadaluarsa. Tolong diperhatikan Bu, berbahaya bagi kesehatan anak-anak. Kebersihan ruang UKS ini juga diperhatikan. Saya minta ini agar di evaluasi betul-betul, di UKS ini ditempel nomor Satgas Covid-19 Kecamatan dan Puskesmas. Apabila
terjadi hal yang tidak diinginkan langsung dapat menghubungi nomor tersebut,” harap Bobby.
Selain fasilitas UKS, Bobby juga mengecek kondisi toilet yang ada di SD Negeri 067092 di sebelah SD 060898. Menemukan toilet yang kotor bahkan air pun tidak ada tidak berfungsi serta ruang kelas yang sangat berdebu dan kotor. “Ini gimana toiletnya tanyaknya tidak ada airnya. Tolong diperhatikan, kasihan anak-anaknya." kata Bobby merasa kecewa.
Ditempat terpisah, Kepala Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Dr dr Humairah Medina Liza Lubis MKed (PA) Sp PA saat dihubungi terkait ditemukannya ada obat kadaluarsa menjelaskan, seperti makanan dan minuman, obat juga memiliki masa kadaluarsa.
Dikatakan Humairah, obat kadaluarsa dapat berisiko dan cenderung akan mengalami fase degradasi yang menyebabkan khasiat obat akan mengalami kemunduran. Efektivitas obat untuk menyembuhkan penyakit tentu saja semakin berkurang dan kemungkinan sembuh juga sangat kecil.
“Beberapa jenis obat berisiko ditumbuhi bakteri dan antibiotik dapat gagal mengobati infeksi, bahkan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan resistensi. Meskipun dari beberapa penelitian dikatakan bahwa obat-obatan yang sudah melewati tanggal kadaluarsa masih memiliki potensi yang stabil untuk mengobati suatu penyakit, tetapi sebaiknya dihindarkan terutama pemberiannya pada anak-anak," jelas Humairah.
Menurut Humairah, organ-organ tubuh anak-anak masih sangat rentan dan beresiko terjadi kerusakan. "Sebaiknya cermati label yang tertera pada kemasan dan perhatikan kemasan yang rusak atau bermasalah. Segera kembalikan obat bila menemukan tanggal yang sudah kadaluarsa,” pungkasnya.(Dinas Kominfo/Bahren)